Mungkin bukan hari ini, tetapi hari esok.

Cinta apasih cinta? Mungkin akan geli dan jijik rasanya ketika membahas cinta. Membahas cinta itu alay dan menye-menye. Tetapi apa jadinya ketika dunia harus hidup tanpa adanya cinta? Dunia akan kembali ke abad pertengahan Eropa dimana seluruh bangsa berperang hampir setiap tahun. Dimana angka harapan hidup seorang anak begitu rendah karena di masa remaja anak muda itu mau tidak mau harus angkat pedang dan pakai ketopong dikirim berperang.

Dengan adanya cinta Eropa menjadi bangsa yang damai, bangsa yang cinta perdamaian. Harus kita sadari bahwa cinta membawa kedamaian. Saat ini begitu sulit untuk jatuh cinta dan ketika jatuh cinta sulit juga untuk mewujudkannya. Karena cinta bukan perasaan satu arah, cinta bukan seperti pejabat yang mengatakan saya cinta rakyat Indonesia maka rakyat harus cinta saya!

Cinta itu adalah proses, butuh bertahun tahun untuk Napoleon meyakinkan seluruh rakyat Perancis jatuh cinta padanya, saking cintanya rakyat Perancis rela kehilangan masa muda dan nyawa demi Napoleon. Atau butuh begitu banyak pengorbanan untuk bisa dicintai, seperti Bandung Bondowoso yang membangun 1000 candi untuk Roro Jongrang. Yang pada akhirnya ia gagal tetapi apa yang ia lakukan membuktikan jika cinta akan mendorong orang untuk melakukan apapun demi orang yang ia cintai, bahkan jika ia tahu orang yang ia cintai itu tidak mencintainya.

Tetapi, cinta itu adalah sebuah doa sekaligus harapan. Cinta itu bukan seperti rasa kebelet BAB yang bisa hilang ketika kita pup. Cinta itu rasa yang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Seperti Napoleon yang walaupun ia sudah mati rakyat Perancis tetap mencintainya dan ia diagungkan sebagai pahlawan. 

Dan jatuh cinta itu tidak pernah salah karena ia adalah mimpi dan cita cita. Soekarno pernah bilang kalau bermimpi lah setinggi langit karena ketika kamu jatuh kamu akan jatuh bersama bintang - bintang. Artinya jangan pernah takut untuk bermimpi walaupun itu mustahil. Walaupun mimpi itu sulit untuk diwujudkan.

Percayalah kalau dia adalah masa lalu, dan aku adalah masa depan.

- ?