Restorasi Meiji

    Jepang muncul di abad ke-19 sebagai negara industri Asia pertama. Kegiatan Ekonomi Domestik dan perdagangan luar negeri telah menjadi budaya baru bagi Jepang, bahkan Jepang telah menganut Ekonomi Pasar seperti negara-negara Barat. Jepang menjadi bagian dari kapitalisme global ketika Restorasi Meiji terjadi. Restorasi Meiji memang merubah Jepang untuk selamanya. Jepang dari yang sebelumnya menjadi negara yang mengisolasi dirinya sejak era Tokugawa (Abad ke-17) akhirnya membuka diri. Itu adalah tahun 1854, ketika seorang Komodor dari Angkatan Laut Amerika Serikat datang ke negeri sakura itu. Komodor Matthew C. Perry, ia memaksa Jepang untuk membuka pelabuhan - pelabuhannya untuk kapal asing yang ingin berdagang.

    Komodor C. Perry datang ke Jepang dengan menaiki kapal perang yang besar yang dilengkapi persenjataan dan teknologi yang superior dibandingkan dengan Jepang. Para peminpin Jepang pada saat itu sadar jika Jepang terus seperti ini maka Jepang akan dijajah oleh kekuatan kolonial seperti Amerika ataupun Inggris. Ketakutan ini akhirnya melahirkan Meiji. yang artinya kekuasaan pencerahan yang tujuannya adalah menggabungkan kemajuan barat dengan nilai - nilai timur. Dan tentunya hal semacam ini ditentang oleh Shogun (peminpin militer Jepang) Beserta para Daimyo-nya. Pada masa itu Shogun adalah seorang peminpin militer sekaligus politik, Namun Kaisar dianggap sebagai peminpin yang berasal dari langit sehingga kekuasaannya abadi. Kekuasaan Shogun membentang dari barat hingga timur dengan Daimyo sebagai penguasa penguasa lokal. 

    Ketika Restorasi Meiji terjadi pecah perang antara mereka yang ingin melakukan restorasi terhadap Shogun yang menolak restorasi. Pergulatan kedua faksi ini singkat cerita dimenangkan oleh Kaisar ketika Keshogunan Tokugawa secara resmi berakhir pada 9 November 1867 dengan penyerahan kekuasaan prerogratif Tokugawa Yoshinobu kepada kaisar. Dan 10 hari kemudian Yoshinobu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala negara. Ini adalah periode Taisei Hōkan yakni restorasi kekuasaan kaisar. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa pada periode Keshogunan Kaisar hanyalah peminpin budaya. 

    Secara resmi pada 3 Januari 1869 Kaisar Jepang mengeluarkan deklarasi formal tentang pengembalian kekuasaan : 

    Kaisar Jepang mengumumkan kepada semua kepala negara dari negara-negara asing beserta tundukan mereka bahwa izin telah diberikan kepada Shogun Tokugawa Yoshinobu untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah sesuai dengan permintaannya sendiri. Mulai saat ini kami akan melaksanakan kekuasaan tertinggi untuk urusan-urusan dalam dan luar negeri dari negara ini. Maka dari itu, semua penyebutan Taikun dalam perjanjian-perjanjian yang telah dibuat harus diganti dengan perkataan Kaisar. Para pejabat sedang ditunjuk oleh kami untuk melaksanakan urusan-urusan luar negeri. Perwakilan-perwakilan dari negara-negara penandatangan traktat hendaknya memaklumi pengumuman ini.

- 3 Januari 1868

Mitshuhito

    Pada periode ini sebanyak 300 Han (domain) dirubah menjadi prefektur. semua daimyo diminta oleh kaisar untuk menyerahkan domainnya, Selanjutnya sebuah prefektur akan dipimpin oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh Pemerintah. Kepada mantan daimyo, pemerintah berjanji untuk menggaji mereka sebesar 1/10 dari pendapatan bekas wilayah mereka sebagai penghasilan pribadi. Selanjutnya, utang-utang mereka berikut pembayaran gaji serta tunjangan untuk samurai diambil alih oleh negara.

    Kemudian perubahan yang radikal pun terjadi, Jepang menuju Negara Industri pertama di Asia semboyan dari Restorasi Meiji adalah "Fukoku Kyohei" yang artinya "Negara Makmur, Tentara Kuat". Dan kurang dari 100 tahun Kekaisaran Jepang berhasil membangun armada tempurnya menaklukan Asia - Pasifik.


Daftar Pustaka

Akamatsu, Paul (1972). Meiji 1868: Revolution and Counter-Revolution in Japan. New York: Harper & Row. p. 1247.

Karube, Tadashi (2019). Toward the Meiji Revolution: The Search for "Civilization" in Nineteenth-Century Japan Tokyo: Japan Publishing Industry Foundation for Culture.

Komentar

Postingan Populer