Skema OBOR China

     

    One belt one road (OBOR) atau sekarang sudah direvisi menjadi Belt and Road Initiave (BRI) adalah sebuah skema Pemerintah RRT yang ingin menghidupkan kembali jalur sutra yang jaya pada masa Dinasti Han. Dimana jalur ini mendorong para pebisnis China untuk menguasai pangsa pasar luar negeri. Dinamakan sabuk dikarenakan sabuk ini dihubungkan dengan jalan raya, jalur kereta, pipa gas dan minyak serta proyek infrastruktur lain yang membentang dari Xi'an di China menuju Asia Tengah dan menjulang sampai sejauh Moscow, Rotterdam dan Venezia. Hal ini dikarenakan pemerintah merasa para pebisnis China hanya fokus menguasai pasar domestik, pada dasarnya pasar Domestik di China memang sudah besar. Bayangkan saja pada thaun 2010 jumlah penduduk China sebesar 1.3 Miliar orang. Namun pemerintah ingin para pebisnis ini untuk melakukan ekspansi khususnya ke Eropa. Dengan cara intensifikasi jalur - jalur perdagangan yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan Skema OBOR.

    Pemerintah China telah menggelontorkan dana miliaran Dollar untuk mega proyek ini, karena yang bisa pemerintah China dapatkan dari proyek ini bukan hanya soal Ekonomi semata namun juga merupakan sebuah produk diplomatik dimana pemerintah China akan memiliki citra yang baik dimata seluruh negara yang kena imbas proyek ini, bayangkan saja pemerintah China memberikan pinjaman lunak dan tentunya dengan pinjaman ini sphere of influence China atau pengaruh China semakin luas. 

    Rencananya Skema OBOR ini akan membangun dua jalur perdagangan yakni jalur sutra darat (via-darat) dan jalur sutra maritim (via laut). Jalur sutra darat pemerintah China menggelontorkan dana miliaran dollar untuk membangun jembatan, jalan, jalur kereta api serta pipa gas dan minyak. Sementara itu jalur sutra maritim pemerintah Cina membangun pelabuhan-pelabuhan yang menghubungkan China dengan Eropa. Salah satu contoh dari Skema OBOR adalah pengambilalihan pengelolaan pelabuhan Hambantota di Srilanka. Pelabuhan Hambantota merupakan pelabuhan utama di Srilanka. Pemerintah Srilanka harus terpaksa menyerahkan pengelolaan Pelabuhan tersebut kepada China dikarenakan gagal bayar hutang 1 milliar dollar. Pengambil alihan pelabuhan ini di warnai dengan aksi protes oleh warga Srinlanka. Pengambilalihan ini dengan ditandatanganinya kesepakatan sewa selama 99 Tahun. Perlu diketahui bahwa pelabuhan Hambantota ini adalah pelabuhan yang strategis dimana ia berada tepat dihadapan Negara pesaing China, India.

    Tentu Skema OBOR ini haruslah kita waspadai, terutama terhadap pinjaman lunak atau pinjaman tanpa syarat yang diberikan oleh China. Skema pinjaman lunak ini salah-salah justru seperti Skema rentenir. Dimana negara kita dibuat terikat dengan segala tipu dayanya untuk berhutang dan kemudian di buat gagal bayar dan dieksploitasi perekonomiannya hingga tidak memiliki apa-apa lagi. Namun walau bagaimanapun juga Skema OBOR ini haruslah diapresiasi dikarenakan ini merupakan gagasan revolusiner seorang Xi Jin Ping. Kita tahu bahwa selama ini pemerintah China tidak pernah melakukan ekspansi wilayahnya keluar. Bahkan di era ke-emasan China yakni dibawah Dinasti Tang, China tidak melakukan ekspansi. Namun sekarang pemerintah China akan melakukan ekspansi secara besar-besaran dalam hal ekonomi dan politik. Dan sebuah ungkapan bahwa China akan menguasai dunia akan terjadi suatu saat nanti.



 

Komentar

Postingan Populer