K R I E G

 1939 - Invasi Jerman Atas Polandia

    Hari itu 1 September 1939, Tentara Jerman menyerang Polandia dengan menggunakan taktik Blitzkriegnya. Hanya butuh 1 bulan untuk tentara Polandia menyerah kepada Jerman. Jerman pada masa itu adalah sebuah negara adikuasa. Sebuah kekuatan yang bangkit dari kuburnya, ketika ia kalah dan menelan pil pahit perjanjian Versailes. Kehancuran Jerman berhasil dijadikan momentum oleh seseorang bernama Adolf Hitler - der fuehrer (Sang Peminpin). Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I adalah sebuah hal yang memalukan bagi rakyat Jerman bahkan berujung menjadi dendam. Dendam membara itu berhasil di eksploitasi oleh melalui partai NAZI yang ia ambil alih kepeminpinannya. Dari yang mulanya hanya sekedar partai kecil yang berbasis masa di Munich, ia berhasil merubah NAZI menjadi sebuah partai yang mendominasi perpolitikan di Jerman.

    Namun pada hari itu 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia dan nampaknya Polandia tidak berhasil menahan serangan Jerman. Berita invasi dengan cepat menyebar, hampir seluruh dunia mengecam tindakan Jerman. Inggris dan Perancis pada tanggal 3 September menyatakan perang kepada Jerman. Setelah sebelumnya memberikan ultimatum kepada Jerman untuk menarik mundur pasukannya, namun Jerman tidak menjawab ultimatum itu, Dan sekali lagi dunia jatuh kedalam peperangan.

-

P A R T  I : B A D A I

Dialog

   "Siapa yang tidak kagum dengan keindahan menara Eifel ataupun statue of Liberty, Bukankah mereka The Wonder of the Worlds?" Ujar Kansler.

    "Well, the real wonders of the world is neither Eifel tower nor statue of Liberty, tapi itu adalah Brandenburg Gate yang ada di Berlin. King Fredrich Himself yang bikin Brandenburg Gate. "Tanggapan Bruno"

    "Kalian semua tidak salah, semua yang disebutkan tadi tidak ada yang salah. Menara Eifel yang dirancang oleh gustave eiffel ataupun Statue of Liberty yang dibuat oleh Bartholdi atau Brandenburg Gate sekalipun memang Wonders of the worlds. Dunia yang kita pijak sekarang ini tidak akan pernah lepas dari faktor sejarah. Termasuk yang saat ini terjadi di Eropa sana, Dimana Eropa tengah berada dalam kecamuk perang." Ujar Mr. Smith

    "Mr.Smith, I have a question for you, why did the world fall into another world war? My Grandfather said that another war can destroy our civilization." Ujar Lily

    "Good Question Lily, Perang memang akan menghancurkan dunia ini. Tapi ada satu hal yang positif tentang perang. Yakni, Perang akan menciptakan banyak terobosan baru. Salah satu contohnya adalah Bank Darah. Bayangkan berapa banyak orang didunia ini yang tertolong karena adanya Bank Darah. Bank Darah ada untuk membantu para prajurit yang terluka dan kehabisan darah di garis depan pertempuran Lily. Dan Why the world would fall into another world war is because our wolrd is changing. Scarcity of land and resource pushing people to takes other's. That what capitalism is, isn't it?." Jawaban dari Mr. Smith

    "So this war that will happen is Capitalist war." Ujar Lily

    "Ya kira-kira begitulah, Mungkin Kansler memiliki pendapat lain?" Tanya Mr. Smith kepada Heinrich Kansler.

    "In my opinion, Mr.Smith German will conquer The World." Jawaban Heinrich Kansler

    Amerika  di tahun 30-an, sebuah masa dimana Amerika menjadi pusat segalanya. Amerika menjadi Harbour Of the World. Dimana semua orang dari seluruh dunia pindah ke Amerika, Dari China, Russia, Perancis, Itali, Irlandia dan Amerika Selatan. Well, walaupun dari tahun 1920-1933 mereka menjalankan Prohibiton tapi The Roaring Twenties benar-benar era kejayaan Amerika. Orang-orang punya mobil bagus, Pakaian yang bagus, hampir setiap malam pesta pora diadakan tentunya dengan miras ilegal yang diproduksi oleh para Bootleger. (Such as : Al Capone and Lucky Luciano).

    Amerika Siapa yang tidak mau tinggal di Amerika? Heinrich Kansler whom born in purple, His parent rich and powerful, Dia orang Amerika beretnis Jerman. Kakeknya pertama kali datang ke Amerika pada tahun 80-an. Era yang sangat tough untuk seorang imigran apalagi ia berasal dari Jerman, Akhirnya sang kakek Ernest Kansler menjadi seorang penambang emas yang sukses. One million dollar per year in 1900's itu adalah sebuah pencapaian yang sangat gila. Tak heran ia menjadi orang terkaya di New York pada waktu itu, dan Ayahnya Heincrich, Herman Kansler menjadi seorang Politisi sukses di New York. even in 1917's his Father winning the Election for Mayor position. Well Technically Heinrich Kansler is The Prince of New York. While his Grandfather is a Millionaire then his father is a politician. Bahkan ayahnya sering bertemu dengan Henry Ford untuk sekedar makan siang dan bermain Golf.

       Bukan bisnis dan politik yang diinginkan oleh Heinrich Kansler, ia lebih tertarik dengan filantrofi. Sifat filantrofinya tumbuh karena ia senang membaca. Hari - hari nya dihabiskan untuk membaca. Mulai dari buku tentang Sosialisme yang ditulis oleh Robert Owen sampai Komunisme yang ditulis oleh Marx dan Engels. Namun tidak sekalipun ia tertarik menjadi seorang Sosialis apalagi Komunis. Karena menurut dia seorang Komunis adalah seorang Utopis yang tidak akan pernah menang. Karena pada hakikatnya seorang manusia akan selalu serakah dan berbahaya untuk memberikan kepercayaan power yang begitu besar kepada sekelompok orang seperti halnya yang terjadi di Russia belakangan ini. Dimana kaum Bolsheivik yang tadinya memperjuangkan hak-hak kaum buruh justru ia malah menindas kaum buruh itu sendiri. Ada yang dinamakan sebagai Piracy of Revolutions didalam tubuh Bolsheiviks itu sendiri. Dan bahkan Lenin kemudian Stalin sekarang lebih menjadi seperti Tsar jika dibandingkan dengan apa yang digaungkan selama ini tentang Revolusi.

    well Heincrich Saat ini kuliah di Columbia University. Sebenarnya ia ingin ke Harvard atau Cambridge tapi apa daya ayahnya lebih suka jika anaknya tinggal di New York. Begitupun kakeknya yang berharap kelak anaknya bisa mewarisi bisnis tambang emas kakeknya itu. Berbicara mengenai saat ini, iya saat ini adalah tahun 1939, Heinrich berusia 19 Tahun ia lahir ketika Prohibition disahkan. 

    Tahun 1939 memang akan menjadi awal dari perjalanan Heinrich, dimana di tahun itu ia sangatlah lelah menjalani kuliahnya. Dimana ia hampir di pecat dari Universitasnya karena ia tertangkap saat sedang melakukan agitasi terhadap buruh pelabuhan di New York. Polisi mencap dirinya sebagai seorang Communist Agitator, Bagaimana bisa seorang anak kapitalis menjadi seorang komunis?

N E W   Y E A R

    Kisah ini bermula ketika akhir tahun di New York, Well You Know it's Winter. Christmas Music play all day long in all radio stations such as Frank Sinatra, Frankie Valli, and Dean Martin. Akhir tahun 1938 itu begitu sempurna, dimana ayah dan ibu Heinrich duduk dibelakang sebuah Rolls Royce bersama Heinrich ngobrol.

-To Be Continued-



    

    

Komentar

Postingan Populer